Juli 27, 2024

SMP NEGERI 3 BABAT

Sekolah Adiwiyata Nasional

Opini Ahmad Fanani Mosah, SMP Negeri 3 Babat

SINYAL TANPA KAWAT ITU BERNAMA RADIO

Sekilas 61 Tahun Hari Radio Indonesia 11 September 2006

Dan Penemu Teknologi Dunia Radio, Marconi

                                                                  

Kiriman : Ahmad Fanani Mosah

(Mantan Penyiar Radio Kini Guru SMP Negeri  3 Babat – Lamongan)

Indonesia punya Hari Radio yang jatuh pada tanggal 11 September.  Kini tahun 2006 sedang ber-Ultah yang ke 61 tahun. Hampir bersamaan dengan HUT Kemerdekaan RI, yang sama-sama lahir di tahun 1945 Masehi.  Oleh karenanya kala itu para angkasawan (sebutan bagi penyiar radio, karena suaranya mengudara) adalah sebagai penyiar perjuangan. Karena dalam setiap bercuap-cuap di depan corong-mikropun itu senantiasa menyuarakan aspirasi pemerintah, dan menggelorakan perjuangan para pahlawan.  Tercatat tokoh penyiar kawakan kala itu adalah Sambas, Darios Oskandar, dll.

 

Jika kita ingat hari radio, tentu kita tidak boleh melupakan siapa tokoh penemu TEKNOLOGI RADIO  itu  sendiri. Adalah GUGLIELMO MARCONI, lahir 25 April 1874. Sang pencetus teknologi munculnya sinyal tanpa kawat. Berarati suara itu merambat melalui udara bebas (wireless).

 

Setelah Marconi mengutak-atik serangkaian telegraf elektrik yang telah ditemukan oleh Samuel Morse, Guglielmo berharap akan dapat mengirim suara/sinyal-sinyal melalui udara tanpa kabel (singkatan Jawa : kawat dibebel/dibalut plastik).

 

Suatu malam, Marconi muda yang berdomisili di Bologna – Italia itu berhasil membangunkan ibunya yang sedang tidur di sebuah tempat, dengan menggunakan suara Bel Morse yang ditekan dari ruangan lain. Padahal jarak antara ruang ibunya dengan ruangan pemuda  itu tidak dihubungkan dengan seutas kawat-pun.

 

Guglielmo Marconi dengan bangga mengatakan : “Bel itu terletak 9 meter jauhnya dan saya telah membunyikannya dengan mengirim suatu sinyal melalui udara”, ujar pemuda yang berpostur mungil itu. Dengan demikian, berarti itulah pemunculan pertamakali dalam sejarah telekomunikasi tanpa kawat. Kala itu Marconi masih berusia 20 tahun.

 

Kemudian memasuki tahun 1896 ia sudah mampu mengirim berita dengan sandi Morse tanpa kabel sejauh 3 kilometer. Suatu prestasi tersendiri bagi Marconi, yang kemudian hasil karyanya itu dijuluki “radio” yang kemudian dibuat siaran pertamakalinya oleh perusahaan pemancar Radio BBC (British Broadcasting Coorporation) Inggris, pada tahun 1922.

 

Berkat jasa penemu teknologi radio itulah kita bangsa Indonesia bisa menembus angkasa melalui gelombang udara, yang pada perkembangan berikutnya ditemukan adanya jalur AM (Amplitudo Madulation) dan FM (Frekewensi Modulation).

 

Akhirnya Sang tokoh pengawal sinyal tanpa kawat, yang kemudian tersohor dengan sebutan Penemu  Radio itu,  Guglielmo Marconi meninggal pada tanggal 20 Juli 1937. Sementara yang menjadi angkasawan, tinggal menikmati serangkaian piranti atas jasa Marconi. Kini tanggal 11 September para penyiar kita sedang berhari bahagia lewat Hari Radio Ke 61 Tahun. Semoga Tetap Jaya Di Udara Dan Merdeka. (Kiriman : Ahmad Fanani Mosah , Mantan Penyiar Radio Kini Guru SMP Negeri 3 Babat – Lamongan)