Juli 27, 2024

SMP NEGERI 3 BABAT

Sekolah Adiwiyata Nasional

Artikel Bung Ahmad Fanani Mosah

Fenomena Inul Berjilbab :

ANTARA HIDAYAH ILLAHIYAH DAN TREND MERIAH

Oleh : Ahmad Fanani Mosah

       (Humas Lembaga Qur’aniyah “KaBBeL” Babat – Lamongan)

 

BULAN Muharrom identik dengan tahun baru Islam. Semua stasiun televisi sebelum hari “H” pergantian kalender Hijriyah itu sudah mulai menggencarkan iklannya dengan tayangan-tayangan spesial yang bakal diputar di bulan milik ummat Muslim. Para penanggung jawab program dan produsernya mencoba menempatkan “menu” nya untuk memanjakan pemirsa yang berbasis islami dengan beberapa kisah yang berbalut keimanan dan ketaqwaan.

Termasuk kehidupan selebritis yang cukup fenomenal, Si Inul Daratista. Kabar seputar perubahan yang ada pada diri si pemilik goyang ngebor itu membikin sontak para pemerhatinya. Bukankah selama ini cewek yang bernama asli Ainur Rochimah itu sudah bertrade-mark artis panggung yang kontroversial ?

 

Mulai dari gaya goyangannya, yang bikin histeris penggemarnya, hingga “diharamkan” oleh Rhoma Irama dalam melantunkan lagu-lagu ciptaannya. Bahkan suatu aksinya dalam  menentang disahkannya UUPP (Undang-Undang Pornografi dan Pornoaksi) sempat sesumbar bahwa istri Adam Suseno itu akan bertelanjang bulat bila UUPP itu tetap disahkan.

 

Namun kini apa yang terjadi ? Menjelang bulan Suro memasuki ranah batin kaum muslimin, muncul sosok Inul “gaya baru”. Kalau biasanya wanita asal Japanan-Porong-Sidoarjo itu dalam penampilannnya diatas panggung berbusana ketat, dengan goyang ngebornya, kini dalam sebuah video klipnya yang terbaru, cewek yang pernah sungkem sesenggukan di hadapan Bang Haji Rhoma Irama itu, menyuarakan nasyid (lagu-lagu) versi qosidah. Lengkap dengan dandanannya yang brukut. Alhamdulillah.

 

Mencermati fenomena semacam ini, jauh tahun sebelum Inul “lahir”, Cak Nun (sapaan akrab Emha Ainun Najib) pernah marah-marah yang ditujukan kepada artis/selebritis kita, bahwa tatkala menginjak bulan Romadlon hingga bulan Haji yang diteruskan sampai pergantian tahun hijri, banyak yang berbusana muslimah di hadapan kamera.

 

 

 

Begitu piranti shooting, camera dan mixing dilipat, terlipat pula kerudung nan anggun.  Gantilah busana mbeling tanpa kancing. Dilipat pula pakaian brukutnya. Acara shotingan Romadlonan, Hajian dan Muharroman usai, selesai pula dalam berbusana muslimah.

Maka jadilah jilbab dan longdres yang menutupi aurat wanita itu, hanya untuk kepentingan sesaat : bisnis, popularitas dan pilihan yang trendy saja.  Hari-hari biasa dalam melakoni syariat seolah sudah tak membekas. Ini berarti artis dan selebriti kita kembali mengumbar keindahan tubuh yang bening-mulus itu lagi, untuk “dinikmati” mata telanjang sang pemirsa. Na’udzubillah.

Meski demikian, tidak ada kamus terlambat bagi Inul Daratista untuk bertobat. Apalagi ditunjuang dengan kemahirannya dalam mengaji. Bahkan dalam waktu yang relatif tidak lama lagi perempuan yang pernah kesleo tulang pinggulnya itu akan menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah, gelagat semacam ini adalah sekian kali dari wujud hidayah versi Alloh Swt.

Firman Alloh dalam Surat Al-Baqoroh ayat 222 : “Innalloha yuhibbuttawwabiina wa yuhibbul mutathohhiriin” (Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikn diri).

Dan firman Alloh dalam Surat Annur 31, yang artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anaka-anak yang belum mengerti tentang ‘aurot wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh, “hai orang-orang yang beriman supaya kamu mendapat kejayaan. (An-Nuur: 31)”.

Semoga apa yang dilakoni Inul kali ini tidak hanya menuruti trend hati masa kini yang punya pangsa pasar tersendiri, yang pada ujung-ujungnya adalah pola perbaikan ekonomi yang sudah kondang di kalangan artis. Namun lebih dari itu. Secara instingtif dan berangkat dari lubuk hati nurani yang paling dalam, Inul Daratista bisa kembali ke sosok Ainur Rochimah yang pinter ngaji dengan dendang nasyid yang menuju hidayah Illahi. (Kiriman : Ahmad Fanani Mosah, Humas Lembaga Qur’aniyah “KaBBeL” Babat – Lamongan) Karya Jurnalistiknya sering muncul di Kompas, Surya, Jawapos, Duta, Radar Minggu, Widya, Info, Bhirawa, Fakta, Buser, dll.