
Reporter : Bung Fan Mosah
Materi pembinaan ditujukan kepada orang tua/wali murid SMP Negeri 3 Babat sungguh sangat memikat. Gen-Z kependekan dari generasi Z yang lahir tahun 1997 — 2012 (usia 12 –27 th). Sebelumnya adalah generasi milenial yang disebut gen Y lahir tahun 1981 – 1996 (dalam usia 28 – 43 ) . Sedangkan sebutan Gen-X buat yang lahirnya tahun 1965 — 1980 (dalam usia 44–59 th).
Tutor yang dihadirkan adalah Afif Hidayatullah, SE, S.Pd merupakan motivator tingkat nasional). Wakil kepala sekolah selaku pemandu acara, Qoirun Naim dalam pengantarnya mengibaratkan anak itu bagai tambang emas. Artinya dibutuhkan pengelolaan dengan baik dan telaten. Bila ada tambang emas tidak tepat cara pengolahannya, maka jadilah kubangan lumpur.
Sedangkan Kepala Sekolah M.Sa’id, S.Pd, M.Pd mengajak orang tua/ wali murid untuk bersama-sama membimbing anak. Kata Alloh, quu anfusslum wa ahlikum naron (jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…!” pesan Pak Said menyitir ayat Al-Qur’an.
Hadir juga ketua Komite Sekolah, Sodiqin, S.Ag. Tokoh masyarakat desa Gembong dalam sambutannya mengatakan : “Dengan berkumpulnya orang tua/wali murid disini agar terjadi sinergisitas, sehingga orang tua tidak menuntut terus, tetapi memberi contoh/teladan yang baik…” urai Pak Sodiqin panjang lebar. “Juga anak agar menjadi qurrota a’yun (penyejuk mata)…” imbuh Pak guru madrasah ibtidaiyah itu.
Sesi berikutnya, sepenuhnya waktu diserahkan kepada tutor/pembicara/motivator yang sudah malang-melintang di dunia out-bond dan kepelatihan hipnoterapi.
Pemateri asal Ambeng-ambeng – Duduk, Kota Pudak Seribu Wali, Gresik itu berkali-kali menggerakkan otak kiri dan kanan. Peserta terdiri dari wali murid , guru/karyawan dan pengurus komite, total keseluruhan sekitar 300 orang itu bertahan dalam ruangan besar milik SMP Negeri 3 Babat.
Dalam pada itu motivator Afif Hidayatullah minta menirukan gerak-geriknya. Telapak tangan diletakkan di dahi, sambil berkata “dagu”. “Ini pertanda hadirin tidak cerdas, dan perlu ujian remidi karena tidak lulus. “Wong tangan nempel di dahi kok bilang ‘dagu’…,??!”,ibu-ibu itu baru sadar dan tertawa.
Salah satu pengunjung ada yang berkata : “Kalau begini terus, enggak akan ngantuk…” selorohnya yang disambut gerrr 300 pengunjung itu.
Dan mereka tetap bertahan sampai acara selesai.—–
Dokumentasi Kegiatan :