Juli 27, 2024

SMP NEGERI 3 BABAT

Sekolah Adiwiyata Nasional

SMPN 3 BABAT SEKOLAH ADIWIYATA NASIONAL

PENGERTIAN SINGKAT ADIWIYATA

      Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yan peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita.ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta yaitu ADI dan WIYATA. Adi sendiri mempunyai arti yaitubesar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika. ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika.

  TUJUAN ADIWIYATA
  •  Tujuan Umum

Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan  bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang

  • Tujuan Khusus

Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

PRINSIP-PRINSIP DASAR ADIWIYATA
  1.  Partisipatif

Komunitas sekolah terlibat dalam manjemen yang meliputi keseluruhan  proses  perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.

      2.  Berkelanjutan

Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara  komprehensif.

KOMPONEN ADIWIYATA

Untuk mencapai tujuan Adiwiyata ada empat komponen program yang  merupakan satu kesatuan yang utuh.

  1. Kebijakan Berwawasan

  2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
  3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasif
  4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

     KEUNTUNGAN PROGRAM ADIWIYATA
  1. Mendukung  pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah

  2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi
  3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi bejar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif
  4. Menjadikan tempat pembelajaran nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan bemar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar
  5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan sekolah.

    SMPN 3 BABAT SEKOLAH ADIWIYATA TINGKAT NASIONAL

    Penghargaan tingkat nasional adalah harapan dan kebanggaan setiap sekolah. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional merupakan satu penghargaan yang diberikan kepada sekolah yang sangat peduli pada lingkungan dan berbudaya lingkungan hidup.

    SMP Negeri 3 Babat adalah salah satu sekolah yang mendapat penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional dari 423 se-Indonesia. Penghargaan tersebut diterimakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Helmi Basalamah kepada kepala SMPN 3 Babat Kuncahyo Warih Wicaksono S.Pd., M.Pd.di Jakarta pada tanggal 21 Desember 2017.

    Hal yang sangat membanggakan adalah, bahwa SMP Negeri 3 Babat dinyatakan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Nasional dengan tanpa verifikasi. Hal itu berarti SMPN 3 Babat berpeluang memperoleh Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional tanpa diuji dan dinilai oleh Tim Juri Nasional. Ada kemungkinan data-data yang termuat dalam  40 folder yang dikirim sudah lenngkap dan telah memenuhi standar.

    Keberhasilan SMPN 3 Babat memperoleh penghardaan bidang lingkungan hidup membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah memperoleh penghargaan Green and Clean School tahun 2014 tingkat kabupaten Lamongan, SMPN 3 Babat terus berbenah dan melaju untuk menggapai  Sekolah Adiwiyata Kabupaten. Dengan kesungguhan dan kekompakan, SMPN 3 Babat berhasil dinyatakan sebagai Sekolah Peduli Lingkungan dan Berbudaya Lingkungan Hidup. Dan SMPN 3 Babat berhak menyandang sebagai Sekolah Adiwiyata Kabupaten Tahun 2015.

    Berbekal komitmen dan kekompakan dari seluruh warga sekolah, SMPN 3 Babat tancap gas untuk mengikuti penilaian Sekolah Adiwiyata Provinsi tahun 2016. Seluruh warga sekolah harus bekerja keras mempersiapkan segala aspek yang menjadi item-item penilaian Sekolah Adiwiyata Provinsi tersebut. Penilaian tingkat provinsi dirasakan paling berat karena keterbatasan sumber dana sedangkan yang perlu dibenahi sangat banyak. Dengan komitmen dan kekompakan serta kerja keras itu, upaya-upaya untuk melengkapi dan memenuhi item-item penilaian yang ditetapkan dapat teratasi. Kerja keras itu membuahkan hasil karena SMPN 3 Babat dinyatakan Sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional Provinsi tahun 2016.

    Kuncahyo Warih Wicaksono S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SMPN 3 Babat selalu berpesan, “ Untuk meraih prestasi kita harus optimis, kompak, dan Komitmen.  Seluruh komponen harus sinergi untuk mewujudkan prestasi tersebut. Dan semua prestasi yang bisa kita raih tersebut semata-mata atas berkat rahmat Allah SWT.”  Karena dukungan, motivasi dan spirit dan sentuhan tangan dingin dari kepala sekolah yang low profile akhirnya prestasi nasional bidang lingkungan hidup tahun 2017 dapat diraihnya.

    Menjadi sekolah adiwiyata tidak boleh hanya mengandalkan megahnya fisik sebuah sekolah. Penilaian sekolah adiwiyata tidak terbatas hanya komponen sarana prasarana. Namun ketiga komponen lainnya juga perlu diperhatikan. Ketiga komponen tersebut meliputi komponen kebijakan, komponen kurikulum, dan komponen partisipasif. Ketiga komponen itu sangat besar poinnya ketimbang komponen fisik/ sarpras.

    “Penilaian sekolah adiwiyata itu ibarat penilaian lomba burung berkicau. Yang menjadi obyek penilaian itu adalah proses bagaimana menjadikan burung itu berkicau nyaring dan merdu.  Bukan bagusnya sangkar meskipun sangkar itu dari emas”, tandas Dwi Yono selaku ketua Panitia Sekolah Adiwiyata SMPN 3 Babat.

    Hal itu mengandung makna, bahwa sebuah sekolah yang unggul dari segi dana dan sarana fisiknya namun bila tidak ada upaya terhadap pelestarian dan  penanaman budaya lingkungan hidup, maka tidak menjamin masuk dalam kategori sekolah adiwiyata. (Rid)

 
Penerimaan Piagam Penghargaan Adiwiyata Nasional