Juli 27, 2024

SMP NEGERI 3 BABAT

Sekolah Adiwiyata Nasional

Diberi Bekal Mental, Pramuka Arsega Dalam Mengikuti Lomba Tingkat III Kwarcab Lamongan di Mantup

Kala itu suasana masih sunyi senyap. Maklum masih pagi. Cuaca mendung, redup lagi. Belum banyak kendaraan dan orang-orang berlalu-lalang. Akan tetapi 2 regu handal sudah standby di kampus SMP Negeri 3 Babat. Sebab andalan pramuka duta kita akan berlaga di LT (Lomba Tingkat) yang digelar Kwarcab.
Sebelum naik mobil colt elf langganan yg disopiri Bang Tawi Widang itu, peserta diberi arahan Kak Firdaus. “Jaga nama baik lembaga sekolah kita SMP Negeri 3 Babat !”, demikian Kak Firdaus dalam arahannya.
Paket ransum yang terdiri dari nasi bungkus, roti dan telur asin sepagi, 16 Juni itu langsung dibagi. “Itu untuk persediaan makan siang di lokasi bukit emas, Mantup…!” ujar Pak Bro (demikian sapaan akrab guru BK itu) kepada regu pramuka Laki – Laki & Perempuan.
Sejenak kemudian, Kaur Kesiswaan, Pak Helmi Setiyawan menambahkan : “Hari ini selama dalam jalan, menggunakan kaos olahraga. Busana pramuka dipakai besok. Untuk itu yang belum berbaju olahraga, harap ganti dulu…!”
“Siap ganti…!” sahut anak-anak kompak.
Secepat kilat mereka berganti busana di ruang Bimbingan Konseling.
Bang Tawi sopir langganan futsal tancap gas. Kak Mosah naik sepeda motor Supra X. Mula-mula beriringan bersama. Masuk kecamatan Pucuk, kak Mosah seorang diri itu terhalang lampu lalu lintas jalan. Ada lampu merah, pengendara tidak boleh serakah. Dalam hitungan menit, mobil colt elf beroda empat tersebut tidak terlihat.
Bang Tawi secepat kilat melesat. Bung Mosah kecepatan melambat. Maklum jalanan mulai padat. Mobil-mobil merapat dekat.
Meski demikian, Kak Mosah lebih cepat masuk halaman SMP Negeri Mantup tempat dimulainya acara Lomba Tingkat yang diadakan oleh Kwarcab. Sebab mobil colt elf dengan driver Bang Tawi itu terlanjur sampai arah selatan Mayangkara.
Kak Fanani Mosah melakukan registrasi ulang peserta dibantu Kak Dwiyono selaku panitia Kwarcab, mendapat sejumlah perangkat : kaos peserta, tanda pengenal, slayer, dsb.
Sesuai arahan pihak Kwarcab, bahwa peserta akan diberangkatkan menuju bukit emas kurang lebih 4,5 Km. Dan tidak boleh didampingi pembina. Bila ada pembina yang mendapingi, regu tsb akan didiskwalifikasi alias tidak mendapat nilai. Inilah wujud pendidikan kemandirian. Dan salah satu bentuk gemblengan fisik dan mental untuk menjadi pramuka handal.
Kak Firdaus sudah melakukan booking homestay (tempat penginapan pembina damping). Pada siang hari Kak Firdaus menyusul, dikarenakan paginya mengantar ke pemakaman, paman tercintanya meninggal.

(Reporter : Rosyid peserta kemah lomba tingkat III).